Laki-Laki dan Janji Manisnya

Wednesday, February 13, 2019


Perempuan itu tidak bisa menahan rasa bahagianya ketika membaca pesan masuk dari Whatsapp. Perempuan itu berusaha menyembunyikan rasa bahagianya namun hakikatnya sulit. Perempuan itu merasa laki-laki itu berbeda dengan laki-laki lain meskipun sebenarnya sama dia adalah laki-laki yang tidak bisa dipisahkan oleh janji-janjinya. Sebaliknya laki-laki pun merasa bahwasanya dia beranggapan tidak semua laki-laki sama dan laki-laki pun akan selalu berusaha untuk menepati janjinya. Tanpa memikirkan bila takdir berkata lain. Perempuan itu seterusnya semakin yakin bahwa laki-laki itu memang lain. Tapi perempuan itu tetap harus konsisten dengan prinsipnya ‘tidak pacaran’.

Namun, dengan berjalannya waktu laki-laki itu nampak seperti laki-laki pada umunya. Laki-laki dan janji manisnya. Dan perempuan itu pun nampak seperti perempuan pada umumnya. Mulai cemas, kembali pada pikiran masa lalunya perempuan yang hakikatnya hanya dapat menunggu, terkadang sedikit terlintas difikirannya perempuan itu tau dia sedang menunggu bus di halte yang salah namun, perempuan itu percaya bus pasti akan datang dan mengantar ke tujuannya meskipun dengan jalan yang berbeda.

Perempuan itu merasa seperti diambang pintu apakah harus keluar dengan dua pilihan menemui laki-laki itu untuk mengutarakan isi hati dan pikirannya atau harus pergi meninggalkan dan tenggelam dengan kepatahan bersama keramaian di luar lalu kembali berharap dengan waktu. Atau harus masuk kedalam rumah dan bersabar menunggu. Terus belajar muhasabah supaya Allah memberikan kesabaran pada dirinya karena pada dasarnya kesabaran itu tidak ada batasnya. Disetiap sepertiga malamnya perempuan itu percaya akan do'a-do'a yang dipanjatkan, Allah pasti membantunya. Setelah sepertiga malamnya berlalu pada pagiharinya perempuan itu bangun dari tidurnya dengan rasa kembali cemas dan merasa tidak percaya diri. Laki-laki itu sama, masih tetap laki-laki dan janji manisnya.

Tidak bisa dipungkiri lagi, laki-laki memang tidak bisa dipisahkan dengan janji manisnya. Setelah beberapa kali dari masalalunya perempuan itu dipatahkan hatinya dengan laki-laki yang berbeda namun sama masih tetap pada janji manisnya. Lalu perempuan itu percaya akan ada seseorang yang Allah kirimkan untuk membahagiakannya. Meskipun perempuan itu tau seseorang itu pun nanti akan menyakitinya lagi dilain waktu. Perempuan itu kembali merasakan saat itu semua orang tak akan sanggup membahagiakannya. Lalu Allah mengirimkan seseorang yang sama sekali lagi untuk membahagiakannya.

Pada sepertiga malam kali ini, perempuan itu sudah paham bahwa kesempurnaan hanya milik Allah.   

You Might Also Like

4 komentar

  1. Kalau saya sih gak pernah janji manis, abiz takut kalau janjiku meleset ntar bikin kecewa. Yg pnting berusaha meyakinkan dengan perbuatan nyata.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga tidak dusta.
      Terima kasih sudah mampir

      Delete
  2. Dear Mei Sintiya

    Terimakasih sudah menginspirasi agar lebih hati hati terhadap janji manis laki-laki 😊😊😊

    ReplyDelete

Powered by Blogger.

Popular Posts