Berdamai Dengan Diri

Wednesday, October 24, 2018


Terlintas sedikit keinginan untuk menulis tentang berdamai dengan diri semenjak satu tahun terakhir, namun baru terrealisasikan hari ini. Banyak hal-hal yang sebenarnya mengharuskan saya untuk berdamai dengan emosi dan keinginan. Namun hari ini dua puluh empat Oktober dua ribu delapan belas, rasanya saya harus sejenak rehat dari rutinitas mengejar dunia mulai dari pendidikan, pekerjaan, bisnis, dan soal jodoh yang dimana saya berharap dalam keikhlasan. Semoga tulisan ini isinya bukan soal mengeluh.

Tepat satu tahun lalu saya diberi sakit sekitar lebih dari tiga bulan harus bed rest, bolak balik ke dokter, bolak balik ke kampung untuk mengikuti kemauan orang tua dirawat di kampung, alhasil kuliah jarang masuk dan bebrapa mata kuliah mendapatkan nilai yang tidak memuaskan. Dimana pada waktu itu sebenarnya saya sedang menyusun proposal skripsi namun ketika ada salah satu yang memang harus diprioritaskan saya memutuskan untuk fokus ke kesehatan dan menelantarkan proposal. Tidak hanya kuliah, mengorbankan pula pekerjaan yang sudah hampir lima tahun saya tekuni dan sekitar lima bulan saya hanya berdiam diri tidak produktif apa-apa. Efeknya mulai dari situ saya lebih menutup diri menghapus semua postingan yang seolah isinya tentang hidup yang membahagiakan padahal semua itu hanyalah pencitraan, saya merasa tertinggal jauh dengan teman-teman dekat saya dimana sekarang mereka sudah mendapatkan gelar sarjana sedangkan saya masih pusing dengan bab empat. Orang tua pun selalu menanyakan tentang kuliah saya kapan selesai, supaya bisa mendapat pekerjaan lagi. Sebenarnya saya paham apa yang dibicarakan orang tua setiap menelfon saya intinya mereka sudah tidak bisa bila mana mereka harus membiayai hidup saya terus dengan posisi saya yang tidak memiliki pekrjaan hanya mengandalkan uang mereka. Saat itu seharusnya saya sudah harus fokus melanjutkan skripsi namun harus ada yang diprioritaskan dan dikorbankan kembali dengan keadaan orang tua yang tidak bisa saya ceritakan disini. Mulailah saya mencari pekerjaan dengan melamar online dan menaruh lamaran langsung disetiap info loker yang saya dapat. Dalam proses mencari pekerjaan pun tentunya tidak mudah dan ada beberapa kali saya merasa down, pada saat lamaran saya beberapa kali ditolak. Dengan bantuan doa dari orang tua, dan saya selalu belajar disetiap kali ada tes panggilan kerja alhamdulillah saya mendapatkan pekerjaan yang saya kira pekerjaannya lebih ringan dari sebelumnya namun setelah dijalani kenyataannya saya stress haha dengan bidang baru. Alhasil skripsi semakin tertinggal.

Setelah sekitar dua bulan bekerja, kembali ke prioritas berikutnya untuk skripsi dan meninggalkan bisnis kecil-kecilan yang bermula dari hobby. Masalah kembali datang setelah bisnis yang saya dirikan sejak tahun 2016 saya serahkan sepenuhnya ke teman saya mulai berjalan sekitar satu bulan lebih ternyata saya merasa ada yang hilang, bisnis yang saya bentuk mulai dengan memberi nama, membuat logo, dan sedikit ilmu-ilmu yang saya punya merasa terambil oleh orang lain. saya merasa kehilangan. Dengan berat hati dan beberapa malam panjang berfikir dan berdoa apa yang sebenarnya saya mau ya Allah. Saya memutuskan untuk handle bisnis saya sendiri namun ada hal yang memubuat satu pihak tidak meneriam keputusan saya. Dengan berat hati saya menutup bisnis itu! hanya fokus dengan skripsi dan pekerjaan, namu apa hasilnya? Saya tetap stress dan tidak ada sedikit beban yang saya rasa berkurang.

Apa yang sebenarnnya saya rasakan saat ini? Merasa tidak berguna, disitulah saya harus berdamai dengan diri sendiri, bercerita dengan bebrapa teman dekat saya, mungkin saya memang merasa lega karena sudah mengeluarkan apa yang ada diisi kepala dan hati. Terima kasih untuk kalian yang sudah menjadi pendengar setia. Namun yang saya rasakan terus menerus kok ya setiap malam saya belum merasa tenang dan merasa damai masih saja ada yang kurang pada diri saya, bahkan sampai nangis nggak tau apa sebabnya. Sepertinya saya kurang bersyukur terhadap kenikmatan yang Allah beri. Saya terlalu mengejar dunia. Mulai sekarang Insyaa Allah saya akan banyak berdoa sama Allah disetiap usaha yang saya kerjakan dan jangan ketinggalan istighfar (semoga istiqoman aamiin). Bagi saya berdamai dengan diri sendiri adalah dengan bersyukur karena apapun yang terjadi hari ini qaddarullah yang terbaik menuru Allah dan ingat jam berapa sekarang ? Sudah sholat belum ?

Mungkin cerita saya ini belum seberapa dengan cerita-cerita kalian diluar sana yang pernah kalian alami. Kalian yang baca ini saya butuh suntikan energy positif dari kalian. Saya sedang rehat satu hari dari kerja karena tadi pagi bangun tidur kepala saya sakit dan demam. Semoga kalian sehat-sehat ya.

Salam Hangat





You Might Also Like

0 komentar

Powered by Blogger.

Popular Posts